Resume P.MTK Rizka Nabillah (0306202033) pgmi2
Nama : Rizka Nabillah
Nim : 0306202033
Kelas : PGMI 2/SEM-V
Nim : 0306202033
Kelas : PGMI 2/SEM-V
SISTEM KOORDINAT : KONSEP SISTEM PERSAMAAN GARIS LURUS DAN
PENERAPANNYA
Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika digambarkan ke dalam bidang koordinat kartesius akan membentuk sebuah garis lurus. Garis lurus adalah garis
yang menghubungkan dua titik dengan jarak yang terdekat. Persamaan garis lurus adalah
persamaan linear dua variabel dengan dua variabel yang tidak diketahui. Konsep
persamaan garis lurus berkaitan dengan gradien atau kemiringan. Persamaan garis lurus
biasanya digambarkan dalam bidang kartesius.
Salah satu komponen yang penting dalam garis lurus adalah kemiringan garis atau
biasa disebut gradien. Gradien merupakan perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak
horizontal dari dua buah titik yang dilalui garis lurus. Bentuk umum persamaan garis lurus
dan rumus-rumus persamaan garis lurus adalah
1. Bentuk pertama yaitu ax + by + c = 0 atau ax + by = c, persamaan tersebut mempunyai
gradien m = -π/π
2. Bentuk kedua yaitu y = mx + c.
3. Untuk menghitung gradien garis yang melalui dua titik menggunakan rumus :
m =
π¦2 − π¦1/ π₯2 − π₯1
4. Persamaan garis yang melalui titik (x1 , y1) dan memiliki gradien m yaitu
y-y1 = m (x – x1)
5. Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2) adalah
π¦ − π¦1/π¦2 − π¦1= π₯ − π₯1/π₯2 − π₯1
atau
y – y1 = m (x – x1 ) dengan m =
π¦2 − π¦1/ π₯2 − π₯1
Penerapan persamaan garis lurus dalam kehidupan sehari terdapat dalam fisika seperti
benda yang bergerak dengan menggunakan perhitungan kecepatan, jarak dan waktu.
Seseorang dapat menaksir jarak yang mereka tempuh dengan kecepatan konstan dalam
waktu tertentu. Perhitungan harga barang dan titik impas dalam ekonomi yang terkait
dengan penawaran dan permintaan.
Sistem Persamaan Linier
Sistem persamaan linear merupakan persamaan-persamaan linear yangdihubungkan untuk menyusun suatu sistem.
Kalimat Terbuka: kalimat matematika yang belum dapat dikatakan benar
atau salah. Contohnya: P = bilangan prima: X + 2 = 5.
Kalimat salah: kalimat matematika yang berisi pernyataan salah. Contohnya:
2 + 5 = 4
3. Kalimat benar: kalimat matematika yang berisi pernyataan benar.
Contohnya: 6 + 3 = 9
Sistem persamaan linear dibagi kedalam 3
jenis, yaitu:
1. Sistem persamaan linear satu variable: penyelesaian persamaan linear
ini hanya dilakukan dengan pindah ruas atau kedua ruas ditambahkan
bisa juga dikurangkan, tetapi nantinya hasil akan sama.
2. Sistem persamaan linear 2 variabel: penyesaian system yang ini
dilaksanakan dengan 3 metode, yaitu metode eliminasi, subtitusi, dan
juga grafik.
3. Sistem persamaan linear: penyesaian system ini menggunakan 2
metode, yakni metode subtitusi dan metode eliminasi.
Sistem persamaan linear semua pengerjaan nya hampir mirip. Kita
tidak akan bingung dalam menjelaskannya saat mengetahui masing-masing
bentuk umum dari persamaan linear dan juga sifat dari sistem persamaan
linear tersebut.
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR :
MENYELESAIKAN PERSAMAAN LINEAR UNTUK SD
Pertidaksamaan adalah bentuk aljabar yang dipisahkan dengan tanda lebih dari (>), kurang dari (<), lebih dari atau sama dengan (≥), kurang dari atau sama dengan (≤).
Pertidaksamaan linear banyak diterapkan dalam berbagai bidang.
Pertidaksamaan linear dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
Penyelesaian permasalahan dengan menggunakan pertidaksamaan linear dapat
dilakukan dengan mengubah permasalahan tersebut ke dalam bentuk model
matematika.
Contohnya : 3x+5<10
sifat pertidaksamaan secara umum
a. sifat penambahan
kedua ruas suatu pertidaksamaan boleh ditambah dengan bilangan yang sama
untuk mendapatkan pertidaksamaan yang ekuivalen
b. sifat pengurangan
kedua ruas suatu pertidaksamaan boleh dikurangi dengan bilangan yang sama
untuk mendapatkan pertidaksamaan yang ekuivalen
c. sifat perkalian
kedua ruas suatu pertidaksamaan boleh dikalikan dengan bilangan yang sama
untuk mendapatkan persamaan yang ekuivalen. ingat jika kedua ruas dikalikan
dengan bilangan positif yang sama tanda pertidaksamaan tidak berubah.
Konsep Translasi Dan Refleksi Matematika
Translasi atau pergeseranjuga dapat diartikan sebagai jenis dari transformasi geometri yaitu
pergesaran dari suatu titik ke titik tertentu dalam sebuah garis lurus bidang
datar. Translasi dapat ditulis sebagai komposisi dari dua pencerminan yang
kedua sumbunya sejajar dan berjarak setengah dari panjang translasi
Sifat-sifat Translasi
a. Bangunan yang digeser (ditranslasikan) tidak mengalami perubahan
bentuk dan ukuran.
b. Bangunan yang digeser (ditranslasikan) tidak mengalami perubahan
posisi.
Contoh:
Tititk P (a, b + 2 ) di geser dengan T (3, 2 b – a)sehingga hasil [ergeseran menjadi
Q (3a + b, -3). Tentukan posisi pergeseran titik R (2,4) oleh translasi J di atas.
Refleksi (pencerminan) adalah suatu transformasi yang
memindahkan tiap titik pada bidang dengan menggunakan sifat bayangan
oleh suatu cermin. Refleksi disimbolkan dengan Ma dengan a merupakan
sumbu cermin.
Sifat-sifat Refleksi
a. Jarak dari titik asal ke cermin sama dengan jarak jermin ke titik
bayangan.
b. Garis yang menghubungkan titik asal dengan titik bayangan tegak lurus
terhadap cermin.
c. Garis-garis yang terbentuk antara titik-titik asal dengan titik-titik
bayangan akan saling sejajar.
Refleksi terdiri atas pencerminan terhadap titik O (0,
0), Pencerminan terhadap sumbu x, Pencerminan terhadap sumbu y, Pencerminan
terhadap garis y = x, Pencerminan terhadap garis y = -x.
ROTASI DAN DILATASI
Rotasi adalah transformasi yang diperoleh dari hasil memutar suatu titik padabidang ke titik lainnya pada pusat titik tertentu. Jenis rotasi ada dua yaitu Rotasi
terhadap titik pusat (π, π) dan Rotasi terhadap titik pusat (π, π). Sedangkan dilatasi
meru.pakan transformasi atau perubahan kuran dari suatu objek. Dalam dilatasi
terdapat dua konsep yaitu titik dan faktor dilatasi.
Rotasi pada
bidang datar ditentukan oleh :
a. Titik pusat rotasi
b. Besar sudut rotasi
c. Arah sudut rotasi
Sifat-sifat Rotasi
a. Rotasi memiliki titik pusat yang berguna untuk mengetahui besar sudut dan
arah.
b. Jika negatif berarti searah dengan arah jarum jam.
c. Jika positif berarti berlawanan dengan arah jarum jam.
d. Sudut rotasi ditentukan dengan pecahan dan patokannya yaitu 360⁰ seperti 1
lingkaran penuh.
Dilatasi atau perbesaran k kali terhadap pusat O (o,o) dituliskan dengan
[o,k]. Jika titik A (x,y) di dilatasikan dengan pusat O (o,o) dan faktor skala k
ditulis A(x,y) A’ (kx,ky)
Sifat-Sifat Dilatasi
a. Setiap bangun yang di dilatasikan dengan faktor skala k bisa berubah atau
tetap bentuknya dan ukurannya. Jika k=1, bentuk dan ukuran bangun tetap,
tetapi jika k 1, bentuk dan ukuran bangun berubah
b. Determinan matriks trasformasi dengan faktor skala k adalah k.
Miskonsepsi Geometri
Miskonsepsi merupakan sebuah permasalahan yang pasti memiliki penyebabnya.Penyebab siswa mengalami miskonsepsi pun bermacam-macam, baik itu dari faktor
internal maupun eksternal. Geometri merupakan salah satu sistem dalam matematika yang diawali oleh sebuah
konsep pangkal, yakni titik
Adapun unsur-unsur Geometri yaitu Titik,Garis,Bidang,Definisi,aksioma,Teorema.
Geomteri Bangun Ruang, mempelajari tentang kerucut, bola silinder, dan kurva
polihedra dalam ruang bidang dimensi.
Terdapat beberapa miskonsepsi pada materi bangun ruang yaitu miskonsepsi
istilah : alas prisma segitiga, garis tinggi limas segiempat, rusuk kerucut;
dan sisi balok. Miskonsepsi siswa pada materi bangun ruang yang pertama adalah
miskonsepsi dalam penentuan alas bangun ruang. Sama seperti miskonsepsi pada
bangun datar, siswa tidak bisa mengidentifikasi alas bangun ruang saat bangun yang
disuguhkan tidak dalam posisi horizontal atau mendatar. Pada miskonsepsi bangun
ruang, siswa tidak bisa mengidentifikasi bagian-bagian bangun ruang saat bangun
ruang tersebut tidak berada dalam posisi vertikal.
Komentar
Posting Komentar